Di Indonesia SMP adalah rangkaian dari Wajib Belajar 9 Tahun (SD-SMP) setelah lulus dari SD (Sekolah Dasar/ 6 tahun). SMP diselesaikan dalam waktu normal 3 tahun, jika ada yang menempuh SMP lebih dari 3 tahun berarti ada faktor lainnya, misalnya saja tidak naik kelas. Setelah itu barulah menyelesaikan SMU (Sekolah Menengah Umum) yang juga ditempuh 3 tahun.
Saat saya SMP adalah pertama kalinya saya bersekolah dengan jumlah siswa yang sangat banyak karena biasanya SMP menyediakan sampai 8 kelas pada tiap jenjangnya. Seperti halnya di SMP yang saya pilih untuk bersekolah. Karena SMP saya terfavorit banyak teman saya berasal dari kabupaten, mengingat SMP saya itu terletak di kotamadya persis sebelah kantor walikota.
Penampakan SMP saya terlihat kecil dari luar dan seperti benteng penjara, karena ada 2 lapis pagar. Saat pagi bapak Satpam akan berada di gerbang luar untuk mengatur lalu lintas untuk kami para siswa menyeberang. Di luar pagar pertama ini siswa wajib turun dari sepeda dan tidak boleh membawa motor. Jika ada yang bersepeda motor atau mobil kesekolah teman-teman biasanya di parkir di depan sekolah (kawasan RSUD/Rumah Sakit Umum Daerah).
Meskipun SMP saya terletak di kawasan yang ramai, tapi saat kegiatan belajar dimulai tidak ada kebisingan dari kendaraan bermotor, mungkin juga karena SMP saya masih asli bangunan peninggalan penjajahan Belanda. Dengan jendela yang lebar dan tinggi yang menyusahkan kami saat piket harus naik ke meja untuk membuka dan menutupnya, apa lagi membosankan kami tidak bisa melihat keluar jendela saat belajar. Kelas teater yang memudahkan guru untuk melihat seluruh wajah penghuni kelas. Dinding yang tebal dan dingin membuat saya mengantuk jika sudah bosan dengan pelajaran, lantai hitam yang mengkilat sampai saya merasa takut celana dalam saya terpantul di lantai hihihi. Dan tentu saja lorong-lorong panjang dengan atap rendah yang membuat saya berjalan di bawahnya asyik melamun. Menara kecil diatap tempat lonceng dibunyikan. Tidak ketinggalan cerita-cerita hantu yang berputar diantara siswa-siswi. SMP saya tempat Presiden RI pertama Bung Karno juga bersekolah.
Saat bel masuk berdentang menandakan bel istirahat usai, maka kami akan berderet rapi didepan kelas menanti guru pengajar yang akan mengawal kami masuk kelas sambil memeriksa sepatu kami mengkilat atau tidak, disini keisengan, kejahilan saya dimulai, menginjak ujung-ujung sepatu teman yang sudah mengkilat dilap dengan tissue, ataupun dengan ujung jari kaki yang berkaus kaki dan kami harus memakai dasi kupu-kupu yang mencekik leher terpasang.
Saya suka SMP saya meski peraturan kedisiplinannya membuat jiwa pemberontak saya terkekang tapi disatu sisi akan membuat saya bersyukur atas kedisiplinan itu, saya menyukai masa-masa SMP saya yang tidak kalah menarik dengan masa SMU, masa SMP akan selalu abadi dalam ingatan. Kelak saya akan datang ke kota itu lagi untuk bernostalgia mengingat rangkaian perjalanan hidup saya, kenakalan, keonaran,kesedihan,kegembiraan,kekecewaan, kemarahan, persahabatan dan cerita cinta, juga melihat apakah banyak perubahan dibalik benteng itu?
Menyampaikan rasa terimakasih untuk perhatian dari sahabat saya:
1. TAG tentang SMP ini saya peroleh dari
RIESTA yang menuliskan apapun yang dia alami, juga AWARD yang terpasang diatas.
2. AWARD kedua saya peroleh dari
WULANDARI fashion blogger yang menginspirasi:
Dan sahabat yang wajib ikutan TAG SMP adalah:
WULANDARI
ROSANAKMAMI
SIWI
SHINTA
LADYULIA
Lihat ketentuannya
DISINI yah ^^