MENCIPTA BAHAGIA

Jika saya duduk dibalik kaca kendaraan yang melaju membawa tubuh saya pergi.. Disitulah pula pengembaraan otak saya dimulai..jepretan mata saya mengirim sinyal gambar kepada otak dan mulailah pikiran saya ikut berbicara.. Ada bnyak hal yang bisa saya lihat dan saya pelajari dari dalam jendela kaca, saya menarik bibir saya membentuk senyuman saat mata saya menyuguhkan hal yang lucu, dan hati saya pedih saat suguhan yang saya lihat adalah kebalikannya.
Seperti suatu sugesti kepada saya. Tidak saya pungkiri,saya seorang yang sangat mengandalkan perasaan saya, jika suatu hal tidak sesuai dengam harapan saya akan seharian itu bisa uring-uringan. Mungkin sebagian besar menganggap itu wajar saat kita menjelang menstruasi.
Tapi karenanya saya ingin merubah sikap saya itu. Memulai saat saya dihadapkan pada ujian, setelah berkutat dengan soal yang harus dijawab. Saya akan lebih memilih diam saat teman-teman saya membahas soal ujian setelah ujian selesai. Karena apa? Karena saya ingin semua hal dalam ruangan ujian tidak membebani perasaan lega saya karena ujian sudah berlalu. Dan hanya satu hal yang bisa saya lakukan DOA hanya itu yang saya butuhkan.
Saya hanya membutuhkan DOA dan pikiran positif untuk membuat hari saya selalu indah untuk dilewati.